Bunyi telfon di sakuku
Ibu menelpon dari rumah
Nak, pulanglah, Izroil mau singgah
Ke rumah untuk jemput ayah
Menjemput ayahmu
Mak, sampaikan salamku ke Izroil
Tolong, datangnya tunda dulu
Nanti malam aku harus bekerja
Membuat orang tertawa
Di saat ku menangis
Di saat ku menangis
Sampai depan rumah, ayah terbaring
Menunggu anaknya datang
Ingin ku maki diriku ini
Yang menangis di dalam tawa, palsu
Sampai depan rumah, ayah terbaring
Menunggu anaknya datang
Ingin ku maki diriku ini
Yang menangis di dalam tawa, palsu
-----
Ayah, aku ingat dulu ketika waktu SD. Aku pulang dari sekolah dan sampai rumah tiba-tiba ada telpon. Aku angkat, dan dibalik telpon bicara, katanya sebentar lagi rumah akan meledak. Aku takut, aku lari ke sekolah Ibu dan menceritakan semuanya pada Ibu. Ibu cuma tertawa, karena Ibu tahu itu Ayah yang lagi iseng. Yah, aku rindu.